Jika Anda mencari destinasi wisata yang tidak biasa di Bali, Bukit Trunyan adalah salah satu pilihan menarik. Terletak di sisi timur Danau Batur, Kintamani, Bali, perbukitan ini tidak hanya menawarkan panorama alam menawan, tetapi juga budaya dan tradisi pemakaman yang unik dari masyarakat Desa Trunyan.
Artikel ini akan membahas keindahan alam, sejarah, dan kearifan lokal yang menjadikan Perbukitan Trunyan sebagai tempat wisata budaya yang penuh nilai spiritual dan edukatif.
Lokasi dan Akses Menuju Bukit Trunyan
Bukit Trunyan terletak di Desa Trunyan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali. Untuk mencapai tempat ini:
- Dari Denpasar: sekitar 2,5–3 jam perjalanan darat
- Dari Kintamani: 30–45 menit
- Untuk mencapai lokasi pemakaman Trunyan, wisatawan biasanya menggunakan perahu dari dermaga Danau Batur.
Keunikan Tradisi Pemakaman Desa Trunyan
Salah satu daya tarik utama di Bukit Trunyan adalah tradisi pemakaman mepasah. Dalam tradisi ini, jenazah tidak dikubur atau dikremasi seperti umumnya di Bali, tetapi hanya diletakkan di bawah pohon besar bernama Taru Menyan.
Fakta Menarik:
- Jenazah dibiarkan begitu saja di atas tanah, dilindungi oleh pagar bambu.
- Pohon Taru Menyan mengeluarkan aroma khas yang menetralisir bau jenazah.
- Hanya jenazah yang meninggal wajar (bukan karena kecelakaan atau pembunuhan) yang boleh dimakamkan dengan cara ini.
Keindahan Alam Bukit Trunyan
Selain nilai budaya, Perbukitan Trunyan juga memiliki pemandangan alam yang luar biasa:
- Pemandangan Danau Batur yang tenang dan indah dari ketinggian
- Hutan tropis yang lebat dan masih alami
- Suasana sejuk dan damai, cocok untuk wisata reflektif atau meditasi
Baca juga: Desa Wisata Pulesari: Surga Petualangan dan Kearifan Lokal di Sleman
Aktivitas Wisata yang Bisa Dilakukan
Aktivitas | Keterangan |
---|---|
Wisata budaya | Mengunjungi pemakaman dan mengenal tradisi lokal |
Trekking bukit | Menyusuri jalur pendakian ringan di sekitar bukit |
Fotografi | Mengabadikan lanskap Danau Batur dan kehidupan desa |
Wisata air | Menyewa perahu untuk menyusuri Danau Batur |
Tips Berkunjung ke Bukit Trunyan
- Gunakan pemandu lokal untuk memahami konteks budaya
- Hormati adat setempat, terutama di area pemakaman
- Gunakan pakaian sopan dan bawa bekal makanan ringan
- Waktu terbaik berkunjung adalah pagi atau menjelang sore hari
Baca juga: Wisata Berastagi: Liburan Sejuk, Seru, dan Penuh Rasa di Kaki Gunung Sinabung!
Kesimpulan
Bukit Trunyan adalah perpaduan antara keindahan alam Bali dan kekayaan budaya yang unik. Tradisi pemakaman mepasah yang hanya ditemukan di desa ini menjadi daya tarik bagi wisatawan yang ingin mengenal sisi lain dari Pulau Dewata. Bagi Anda yang tertarik pada wisata budaya, spiritual, atau sejarah, Bukit Trunyan adalah destinasi yang wajib dikunjungi.
Sumber Referensi:
- Dinas Pariwisata Bangli (2023). Profil Desa Trunyan dan Tradisinya.
- Bali Cultural Journey (2022). Exploring Unique Funeral Rites of Trunyan.
- BaturGeoTourism (2021). Guide to Natural and Cultural Attractions in Kintamani.